Warga keturunan Tionghoa Batam Lestarikan Ritual Bakar Tongkang
Warga keturunan Tionghoa menggelar ritual bakar tongkang bertempat di Cetya Upho Sukadarma, Senin (22/7/2024). Kegiatan sebagai upaya melestarikan tradisi budaya bentuk syukur serta merayakan hari lahirnya Dewa Perang Kie Hu Ong Ya.
Ritual bakar tongkang di Kota Batam ini merupakan rangkaian dari tradisi yang dirayakan oleh warga keturunan Tionghoa dari Bagansiapiapi, berlangsung selama 3 hari, yakni tanggal 20-22 Juli, atau pada kalender Implek, tanggal 15,16 dan 17 bulan keenam.
Ritual ini diawali dengan sembahyang tongkang, warga berdatangan ke lokasi acara, lalu melakukan sembahyang di hadapan tongkong. Setelah itu, pembukaan dan barulah dimulai ritual bakar tongkang. Kapal dengan ornamen warna merah dan kuning mendominasi, berdiameter sekitar 3 meter panjang dan tinggi 1 meter itu, digotong oleh sejumlah laki-laki berbaju seragam warna kuning.
Tongkang berupa replika kapal asal Tiongkok itu lalu dipikul dan di bawa ke tempat pembakaran, sebelumnya kapal diisi berbagai macam, benda-benda sembahan, seperti beras, jam dinding, dan banyak lainnya. Semua serahan ini sebagai wujud syukur warga Tionghoa kepada para dewa yang dipercayainya.